Minggu (10 April 2016) dini hari di Yogyakarta, Urbancult berangkat menuju Jembatan Kleringan/Kewek di tengah kota atas undangan beberapa teman. Mereka mengaku diri mereka sebagai bagian dari Forum Solidaritas Jogja Damai (SJD) sebuah forum yang baru-baru ini dibentuk oleh berbagai individu, organisasi, dan kelompok kreatif di Yogyakarta. Kami disambut dengan salam hangat, dengan tangan berlumuran cat berwarna hitam yang kemudian juga membekas di tangan kami. Segera kami bergabung dan nongkrong di pinggiran trotoar mengamati dinding-dinding Jembatan Kewek yang hampir seluruhnya tertutup dengan cat basah berwarna hitam.
Read MoreTumbuh Subur Tak Terkendali
Karya mural kolaborasi antara Vine Apple dan Deki Utama yang bertajuk waktu 2016 ini tidak perlu dijelaskan lagi sudah sungguh sangat sekali banget dapat dimengerti maksudnya. Tumbuh Subur Tak Terkendali, apanya? Silakan dijawab sendiri-sendiri karena karya ini berada di Jogja. Pasti yang tumbuh subur bukan pepohonan ataua tetanaman di jalanan tetapi hutan-hutan baru berupa tembok-tembok dan beton-beton dan menjulang menjadi bangunan-bangunan yang disebut hotel-hotel dan mall. Silakan tanya pada pemerintah Walikota, Bupati dan Gubernurmu kalau mau tahu lebih detail tentang pertumbuhan dan kesuburan hotel dan mall di Jogjakarta.
Out of the topic dari ketumbuhan dan kesuburan atas hotel dan mall sudah tak terkendali yang jadi art collaboratie antara Vine Apple dan Deki Utama, bahwa sebenarnya gambar foto di atas adalah sudah diedit pakai photoshop oleh dear-mimin karena sebenarnya karya sebenarnya yang ada di tembok seputar Taman Budaya Yogyakarta itu sudah dinodai tagging yang sembrono dan tidak bertanggung jawab berupa vandal gambar yang identik dengan “titit dan manuk“. Pesannya, kalau mau nggambar titit atau manuk mbok yah di kamar mandi saja atau di kamarmu sendiri atau di raimu saja sekalian, jangan di karya orang lain. Kenapa demikian? Coba bayangkan bilamana gambar itu dilihat oleh anak-anak kecil. Bisa jadi mereka akan niru nggambar titit di karya bagus lainya, atau mereka jadi mikir “oh ngrusak gambar orang itu boleh”, pikirknalah sebelum mencoret. Akan lebih baik kalau sekalian ditablek itu karya lalu gambar yang lebih baik dengan teknik apapun yang bertanggung jawab secara estetik dan etika. titik sudah.
catatan RG untuk urbancult.net
Read MoreSekilas tidak nampak ada gambar wajah di tembok ini karena bertumpuknya coretan-coretan dinding. Sesudah diperhatikan lebih seksama maka akan nampak bentuk wajah seseorang. Sesudah semakin dicermati dan diperhatikan secara lebih seksama lagi maka akan nampak bahwa wajah tersebut sebenarnya memang tidak jelas milik siapa. Itu sudah… misteri wajah di tembok.. :) heheeee
Read More
Mural menjadi salah satu media berkampanye dan menuangkan expresi. Kali ini mural dengan maksud kampanye yang mendukung hukuman berat untuk kasus pelecehan terhadap anak.
Read MoreGejala Otak Kanan hanya akan terjadi pada orang yang masih beruntung. Khususnya masih beruntung punya otak. …. hehehe lagi kepala kosong :)
Read MoreAda variasi character dan logos yang dibuat oleh pelaku street art. Masing-masing mempunyai makna filosofis dan misteri tersendiri yang hanya diketahui oleh para pelaku street art itu sendiri dan pencipta alam raya… heeeeehe :)
Read MoreMau potong rambut dengan gaya seperti ini? Khusus buat yang punya taring… potong rambut a la singa. :)
Read More