MONGGO DIPUN GAMBARI INGKANG SAE (MARI SILAKAN DIGAMBARI YANG BAIK/BAGUS) – Oleh DINAS ARTISTIK KOTA
Read MoreGUERILLAS adalah salah satu pelaku street art yang banyak menggunakan teknik stencil dalam menuangkan karyanya. Kali ini dengan visual perempuan dalam kungkungan kawat berduri. Mungkin GUERILLAS mau menyampaikan bahwa masih ada perbudakan yang digambarkan dengan sosok perempuan dalam kungkungan kawat berduri, masih ada diskriminasi terhadap perempuan dalam berbagai bidang, masih ada kesenjangan pada kaum perempuan di masyarakat atau memang mau menggambarkan bahwa kaum perempuan tidak bisa bergerak selama dalam kungkungan “kawat berduri”.
Read MoreSepertinya tempat ini menjadi ajang untuk keroyokan karya street art yah, saling respon & saling tiban. Asyik juga “Antara Ada dan Tiada” berubah jadi “Antara Bawang dan Brambang” trus ada kepalanya LoveHateLove yang dikembari dengan kepala lin yang mengintip dari belakang… hahaha tapi giginya tinggal tiga, dan pasti sama nih yang membuat respon poster kepala di poster dengan dengan kepala ulat yang melongok.. wong mirip banget caranya bikin gigi dan lidah. Hehehe .. lucu, jadi kayak parodi plesetan karya street art. Lalu tiba-tiba ada yang berunjuk rasa sambil mengepalkan tangannya.
Tapi aduuuh……. banyak sampahnya yah di sini, tuh berserakan.
“Berharap agar keterpotongan sejarah tidak lagi menjadi tabiat logika generasi yang hidup dan dihidupi oleh ketertindasan petani. Terimakasih untukmu Petani” DS.13.”
Dalam catatannya mengenai karya ini, seperti yang tertulis di atas, DS 13 menyiratkan secara tidak langsung bahwa karyanya mewakili sosok petani dan generasi masa kini. Mungkin sosok perempuan tua bercaping adalah mewakili petani dan sosok perempuan kecil disampingnya adalah generasi muda sekarang. Mereka saling berjabat tangan, seperti mau berkenalan atau ingin mengerti dan memahami satu sama lain.
Hal ini mengingatkan saya ketika beberapa tahun lalu ketika berkunjung di pertanian teman saya di daerah Turi, Sleman, Jogjakarta. Waktu itu bersamaan dengan kunjungan satu kelas Sekolah Dasar dari Kota Jogjakarta. Guru kelas memang sengaja membawa dan mengenalkan murid-muridnya dengan pertanian dan petaninya. Tidak cukup mengherankan ketika ada banyak murid SD yang kebetulan dari wilayah kota tidak tahu bahwa asal muasal nasi yang mereka makan adalah dari beras. Dan banyak diantara mereka yang baru benar-benar tahu bahwa beras itu berasal dari tanaman padi yang ditanam di sawah (selama ini mereka hanya tahu dari gambar buku, informasi dari guru atau dari televisi dan TIDAK TAHU bagaimana wujud mereka yang sebenarnya). Mereka juga pasti tidak tahu bahwa tanaman padi menghasilkan bulir-bulir padi dan harus dipanen dulu sebelum digiling menjadi beras yang siap dimasak. Ada “gabah”, beras dan nasi.
Saya tidak tahu, ini kesalahan sistem pendidikan, sistem sosial atau bangsa ini mengalami kemunduran dalam banyak hal. Namun yang pasti ini apa yang dicatatkan DS 13 atas karyanya ini adalah satu bentuk pertanggunjawaban dan pesan atas karyanya.
RG for Urbancult.net
Kutipan DS 13 diambil dari http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10201368176465189&set=a.10201276649097062.1073741826.1197191383&type=1&relevant_count=1
Read MoreYakin 1000% bahwa para pelaku karya ini bukan GENK MOTOR atau GENK SEKOLAH. Pasti teman-teman pintar yang cerdas dan punya perhatian dengan masalah lingkungan, masalah masyarakat dan lalu lintas.
Coba kalau pembuat karya ini adalah anggota GENK MOTOR atau GENK SEKOLAH pasti yang dibuat di tembok ini adalah semata nama kelompok mereka dan tujuannya hanya arogansi semata tanpa ada tendensi untuk menghias tembok apalagi memberikan pesan yang layak.
JOGJA KOTA KREASI.
TETAP ISTIMEWA.
YOGYA MILIK KITA BERSAMA (waaaah.. khusus kalimat terakhir ini cukup dalam, pelaku pasti mau memberi pesan bahwa kota ini bukan milik segelintir orang saja, bukan milik orang jogja saja, tetapi milik bersama yang artinya harus dijaga “ayodya”nya bersama-sama.
JOGJA MILIK KITA BERSAMA. MESINMU BRISIK KAWANS! BUDAYAKAN BERSEPEDA…
Nah ini pasti pelakunya bukan Walikota Jogja atau Bupati-bupati di setiap Jogja. Pasti pelakunya cerdas dan faham tentang bersepeda dan berisiknya mesin kendaraan.
YOGYA MILIK KITA BERSAMA …. dipersembahkan oleh SUPER KREATOR
Read More