Street art yang bermakna, mendidik, menjadi inspirasi, membawa aspirasi dan menjadi corong masyarakat.
Read MoreManusia Belanja.
Rasanya benar sekali bahwa sekarang ini kita begitu “dimanja” oleh kemudahan untuk berbelanja dan menggunakan uang yang kita punyai. Konsumerisme & Hedonisme melekat tanpa kita sadari dalam diri kita masing-masing. Membuat terlena, membuat kita manja dan akhirya tergantung pada arusnya dan lupa akan kemandirian dan kemampuan sendiri. Arus itu mengglobal dan menggilas yang tidak bisa tahan diri.
Siapa beruntung siapa buntung?
Read MorePengennya sih nggak ada halangan apapun untuk satu foto ini, tapi siapa tega memotong pohon? Kita butuh pohon dan demi O2 nggak apa-apa deh foto street art ini ngalah.
Read More“kretek adalah kekayaan nusantara”
Kretek Nation. Satu poster yang cukup menarik perhatian saya (terlepas dari wacana setuju atau tidak setuju merokok, lepas dari issue perokok aktif atau perokok pasif, dan lepas dari issue kesehatan akibat merokok) karena banyak terlihat di beberapa sudut kota Jogja.
Baru-baru ini saya mendengar cerita dari satu teman yang berasal dari Temanggung, satu daerah sentral tembakau di Jawa Tengah, yang bercerita tentang protes petani tembakau di daerah Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang DILARANG menanam tembakau lokal. Mereka diancam dengan aturan hukum terbaru dan akan dipidanakan bilamana masih menanam tembakau lokal dengan alasan kadar nikotin tembakau lokal yang jauh lebih tinggi dibandingkan tembakau impor. Para petani dipaksa dengan aturan baru untuk menanam tembaku import yang kadar nikotinnya lebih rendah.
Cerita ini membuat saya mengelus dada dan membangkitkan ketidaksenangan atas pemaksaan apalagi intervensi perusahaan asing atas undang-undang tembakau yang baru. Saya tidak kecanduan rokok, saya bukan perokok aktif, saya tidak menolak rokok, saya juga tidak suka (lagi) rokok, tetapi saya menolak dan tidak senang ketika petani tembakau negara ini harus menanam tembakau import. Itu saja.
RG untuk urbancult.net
Read MoreJOGJA (TIDAK) BIKE BAIK SAJA
Sebenarnya sudah cukup lama kegelisahan para pesepeda di Jogja ini terungkap dan tersampaikan lewat banyak mulut bahkan melalui kayuhan sepeda mereka termasuk dengan beberapa tegukan kopi panas diskusi yang cukup seriyus dilakukan bersama kaum sejawat mereka di jalanan, para pelaku street art. Gelisah? Ya. Gelisah tentang apa? Mereka gelisah atas banyak hal yang lambat laun melebar semakin buruk dan terpuruk di depan mata mereka tentang ruang publik dan fasilitas publik yang terbengkalai tidak diurus oleh otoritas yang semestinya bertanggung jawab.
Read More