Archive
Tag "Anonim"

Read More

Read More

Selama ini ada satu wacana bahwa tontonan sirkus yang melibatkan hewan dipandang sebagai satu bentuk pendidikan lain untuk anak-anak dalam hal memperkenalkan hewan kepada anak-anak. Wacana ini berkembang dan menjadi jargon komersil untuk publikasi sirkus supaya banyak anak-anak datang membayar dan menonton.

Refleksinya, benarkah tontonan sirkus lumba-lumba bentuk pendidikan atau hanya sengaja menjebak dengan jargon komersil yang seolah-olah wacana pendidikan? Jargon komersil bagaimanapun juga sebenarnya adalah supaya orang datang untuk membayar.

Jadi benarkah sirkus lumba-lumba mendidik? Perlu diingat saja, lumba-lumba adalah hewan cantik yang hidup di laut lepas bukan di daratan (apapun namanya “kandang” lumba-lumba sirkus pasti tidak layak untuk lumba-lumba yang semestinya hidup liar di laut lepas). Wacana baru harus disebarkan bahwa sirkus lumba-lumba tidak mendidik sebab lumba-lumba harus hidup bebas di laut lepas dan LUMBA-LUMBA BUKAN UNTUK SIRKUS.

(catatan dari urbancult)

Read More

Read More

Read More

Read More

Read More

Read More

Read More

sebuah poster di area perempatan dekat Hotel Melia Purosani yang mempropagandakan aktivitas bersepeda untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda.
Sumpah Dengan Sepeda – Ora Masalah!!! – Dari Pesepeda Untuk Jogja (Sumpah Pemuda 28 Oktober 2012)

Read More