Selama ini ada satu wacana bahwa tontonan sirkus yang melibatkan hewan dipandang sebagai satu bentuk pendidikan lain untuk anak-anak dalam hal memperkenalkan hewan kepada anak-anak. Wacana ini berkembang dan menjadi jargon komersil untuk publikasi sirkus supaya banyak anak-anak datang membayar dan menonton.
Refleksinya, benarkah tontonan sirkus lumba-lumba bentuk pendidikan atau hanya sengaja menjebak dengan jargon komersil yang seolah-olah wacana pendidikan? Jargon komersil bagaimanapun juga sebenarnya adalah supaya orang datang untuk membayar.
Jadi benarkah sirkus lumba-lumba mendidik? Perlu diingat saja, lumba-lumba adalah hewan cantik yang hidup di laut lepas bukan di daratan (apapun namanya “kandang” lumba-lumba sirkus pasti tidak layak untuk lumba-lumba yang semestinya hidup liar di laut lepas). Wacana baru harus disebarkan bahwa sirkus lumba-lumba tidak mendidik sebab lumba-lumba harus hidup bebas di laut lepas dan LUMBA-LUMBA BUKAN UNTUK SIRKUS.
(catatan dari urbancult)
Read More