Archive
Author Archive

Dark Face

Read More

 

selalu suka dengan gambar tengkorak, apalagi ini ada dua tengkorak bersahabat yang menghiasai tempat pembuangan sampah. Eh.. tempat sampah perlu dihias juga lho biar tidak membosankan, dan apapun bentuknya, apapun tekniknya, apapun materinya, apapun jenisnya street art sering menjadi pelopor dalam hal itu: menghiasi ruang-ruang terbengkalai dan semoga selalu baik adanya.

(rg – untuk urbancult.net)

Read More

Tidak dipungkiri bahwa judul-judul yang muncul dalam postingan di urbancult.net tampak lucu, aneh-aneh atau tidak nyambung sama sekali. Memang demikian adanya sebab urbancult bukan seniman yang membuat setiap karya dalam foto street art tetapi lebih mewakili orang awam yang melihat dalam “pandangan pertama” pada sebuah karya street art. Tidak jarang justru judulnya tidak “nyambung” dengan gambar karya. Judul dalam postingan belum tentu mewakili ide, konsep atau makna karya karena itu hanya diketahui oleh Hyang Maha Kuasa dan si seniman pelaku street art.

Kami hanya memotretnya, sepanjang masih ada kebebasan memotret di ruang publik tanpa ada maksud eksploitasi pada penderitaan orang. Judulnya, seperti disampaikan di atas, juga tidak mewakili opini artis pelaku, namun demikian tidak lupa selalu ada keterangan tag atau nama artisnya jika pada karya itu ada nama pelakunya. Begitu. Semoga dokumentasi sederhana ini bisa ikut memaknai perkembangan street art.

 (rg – untuk urbancult.net) 

Read More

Read More

RATERFUCKER – si muka mesin cuci

Read More

cinta damai adalah cinta damai dan itulah damai

Read More

@yanpcgmuhammad, PCG29

Read More

Keribo berkumis berjanggut bertaring

Read More

“kretek adalah kekayaan nusantara”
Kretek Nation. Satu poster yang cukup menarik perhatian saya (terlepas dari wacana setuju atau tidak setuju merokok, lepas dari issue perokok aktif atau perokok pasif, dan lepas dari issue kesehatan akibat merokok) karena banyak terlihat di beberapa sudut kota Jogja.

Baru-baru ini saya mendengar cerita dari satu teman yang berasal dari Temanggung, satu daerah sentral tembakau di Jawa Tengah, yang bercerita tentang protes petani tembakau di daerah Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang DILARANG menanam tembakau lokal. Mereka diancam dengan aturan hukum terbaru dan akan dipidanakan bilamana masih menanam tembakau lokal dengan alasan kadar nikotin tembakau lokal yang jauh lebih tinggi dibandingkan tembakau impor. Para petani dipaksa dengan aturan baru untuk menanam tembaku import yang kadar nikotinnya lebih rendah.

Cerita ini membuat saya mengelus dada dan membangkitkan ketidaksenangan atas pemaksaan apalagi intervensi perusahaan asing atas undang-undang tembakau yang baru. Saya tidak kecanduan rokok, saya bukan perokok aktif, saya tidak menolak rokok, saya juga tidak suka (lagi) rokok, tetapi saya menolak dan tidak senang ketika petani tembakau negara ini harus menanam tembakau import. Itu saja.

RG untuk urbancult.net

Read More

antara ada dan tiada sama dengan samar-samar dan nggak jelas

Read More